Akhirnya bisa OL dan ngepost. Blom punya mbakBeri ato laptop plus wifinya sih..
Masa-masa transisi yang cukup menantang. Dari huruf E naik ke B dan dari Jogja ke J lainnya alias Jakarta. Dari motor ke busway. Dari dicuciin sampai nyuci sendiri..Wakakaka...Eniwe semuanya itu menantang dan anehnya bikin tubuhku terasa lebih besar sehingga celanaku terasa lebih sempit.
New life, new hope to achive dreams!!! Kapan-kapan ngepost lagi...
What i really like is the wind and if can add something to my body definitely is wing on my back..
Even though I'm alone and sometimes like to sit down alone, I'm not alone. This small breeze always accompany me. That's why when I went to the beach I like to sit alone and listening to the ocean sound and felt the gentle breeze that surround me. I don't do that now coz my friend always think that I can't enjoyed the time when we went to a beach but still I always like to hear their sound running to my ear.
Pic from
here..
Nimbrung mengenai masalah DPT yang mulai asyik dibicarakan di media massa, ada hal-hal yang menurut saya patut dicermati. Permasalahan DPT ini sangat serius dan tiak bisa dipandang enteng. Tidak perlu kita sampai mendebatkan apakah pemilu harus diundur atau tidak tapi bagaimana caranya DPT bisa lebih baik dalam waktu beberapa hari ini. Jika pemilu harus diundur maka efeknya bisa sangat besar. Bahkan sampai menyangkut persepakbolaan negeri ini lho.
Permesalahan DPT ini terletak pada quality control yang begitu buruk di badan-badan pemerintah. Hal ini diperkuat dengan kejadian jebolnya situ gintung yang menewaskan banyak orang. Dalam kuliah saya dulu terdapat istilah “tidak menerima cacat, tidak membuat cacat dan tidak meneruskan cacat”. Setiap bagian berusaha untuk menghentikan laju cacat dan berusaha memenuhi kondisi zero defect. Dalam setiap kegiatannya setiap bagian harus berfikir bahwa kualitas juga ditentukan oleh mereka sendiri. Jangan asal mengerjakan kemudian nantinya asal lempar tanggung jawab.
Sesuatu pekerjaan itu lebih baik jika dibuat bagan pengerjaan seperti pohon dimana akarnya begitu baik menelusuri setiap bagian. Materi dari akar-akar tersebut kemudian diteruskan ke bagian lain yang lebih kecil. Bentuknya pun sudah berubah, materi yang diteruskan pun berbeda sehingga lebih effesien. Kalau ada masalah, bagian yang atas tidak perlu mengecek ke bagian paling bawah tapi cukup meminta bagian bawahnya untuk melakukan klarifikasi.
Data raw DPT diambil oleh bagian pemerintah yang paling dekat yaitu kelurahaan yang dibantu oleh para RT dan RW atau aparat desa. Data raw ini seharusnya valid karena merekalah yang paling tahu keadaan dimasyarakat. Mana mungkin pimpinan masyarakat memasukkan orang yang sudah meninggal ke DPT. Dalam bagian ini juga sebaiknya dilakukan feedback ke masyarakat sehingga tidak ada permasalahan yang nanti mungkin terjadi.
Data dari masyarakat kemudian diberikan kepada KPU daerah yang bersangkutan atau mungkin bisa masuk ke kecamatan terlebih dahulu. Yang jelas, bagian ini mengecek apakah syarat-syarat administrasi sudah baik atau belum. Cek apakah ada DPT yang aneh atau tidak seperti nama dan no KTP yang sama atau keadaan lain. Jika ada maka seharusnya mereka melapor ke bagian bawah. Jika sudah benar maka bentuknya akan berubah menjadi keperluan surat suara untuk tiap daerah beserta kebutuhan logistic lainya.
Jika quality control dilakukan dengan ketat maka masalah DPT tidak akan separah ini. Bagaimana mungkin keanehan tersebut bisa muncul pada saat sudah mencapai bagian yang cukup tinggi? Kenapa tidak muncul pada saat berada di bagian bawah? Kalaupun tidak ada masalah di bagian bawah, kenapa tidak ada klarifikasi dan penjelasan? Saya percaya mungkin saja ada kemungkinan orang meninggal setelah terdaftar dan belum memilih.
Ada sebuah cerita yang begitu menohok bagi mereka yang bekerja di pemerintahaan. Apa bedanya Amerika dan Indonesia? Kalau di Amerika banyak dari anak-anak berbakat yang masuk ke pemerintah sedangkan di Indonesia anak-anak berbakat tersebut bekerja untuk perusahaan swasta atau bahkan keluar negeri. Pada awalnya saya merasa,ya tidak begitu-begitu amat, tapi akhirnya saya marasa demikian. Dengan kejadian-kejadian yang terjadi akhir-akhir ini membuktikan bahwa mereka yang bekerja di pemerintahaan, dengan tidak megeneralisasi, hanya asal bekerja dan tidak mau belajar untuk berbuat lebih baik. Dengan kata lain yang penting kerjaan selesai dan dapet duit. Mungkin karena tidak ada punishment untuk kinerja yang buruk ya?
Do you know what I hate the most from a selection test? Is the”we’ll call you in 2 weeks if you are selected” and after a month have passed they never called. Yeah, I know it means that I failed to passed the test but can’t they told me that I didn’t passed so I can continue to look for another opportunity with ease? It’s felt like a hope that never comes true but it’s to precious to thrown away.
In the first time I think it’s because mine is in another place but right now I think it’s because I need to push myself to the limit or God have another way for me. Yeah almost all of my failure is the last quarter of the selection. I always brag myself on how I can pass the first or the second test easily but after a few phase of the test I finally lost my confidences. Now, this sentence always spins around in my mind. “Do I take the wrong turn?”
I felt like my world is turning so fast and I just stand still without capable of doing something. I watch my friend grow stronger and other peoples take a step ahead trying to achieve their goals. My thought is trapped between the past and the future. I can’t move freely and is not because I don’t want to. I am a typical person who can’t take off the past easily and always rush to gain the future. Well that’s why I hate the sentence “we’ll call you in two weeks” and of course doing nothing for a long period. I am trapped because I need to rethink about my plan. I think God doesn’t agree with my previous plan or He wanted to say that “you’ll have to do something before continuing” and I need to find what He want for me to do is.
I need to find the answer quickly. I know that He doesn’t want to tell easily like the last time but hope it doesn’t like six years ago. That time I need almost one year to find the answer. Isn’t that a long time just to find an answer? But I never regret it. It was really had to use one year for me to learn. Anyway God always kind to me, and I thank Him for that, He gave another job to do and yeah this job suitable enough for me. I hope I can do it.
Oh yeah, I’m a fans of Yui right now. A few weeks ago I got Yui’s songs from my friend and I think her song is so great. I will post Yui’s song, Life, as soon as I find the video on youtube. Bye
I took a personality test in FB. A friend of mine gave an invitation and I said " oh well why dont we try it". The result is this ISFJ. Its different from a test that i took a few years ago and the result is different also. I havent read all the result though..
ISFJ
The Nurturer
Introverted Sensing Feeling Judging
, kind, and conscientious. Can be depended on to follow through. Usually puts the needs of others above their own needs. Stable and practical, they value security and traditions. Well-developed sense of space and function. Rich inner world of observations about people. Extremely perceptive of other's feelings.
As an ISFJ, your primary mode of living is focused internally, where you takes things in via your five senses in a literal, concrete fashion. Your secondary mode is external, where you deal with things according to how you feel about them, or how they fit into your personal value system.
ISFJs live in a world that is concrete and kind. They are truly warm and kind-hearted, and want to believe the best of people. They value harmony and cooperation, and are likely to be very sensitive to other people's feelings. People value the ISFJ for their consideration and awareness, and their ability to bring out the best in others by their firm desire to believe the best.
ISFJs have a rich inner world that is not usually obvious to observers. They constantly take in information about people and situations that is personally important to them, and store it away. This tremendous store of information is usually startlingly accurate, because the ISFJ has an exceptional memory about things that are important to their value systems. It would not be uncommon for the ISFJ to remember a particular facial expression or conversation in precise detail years after the event occured, if the situation made an impression on the ISFJ.
ISFJs have a very clear idea of the way things should be, which they strive to attain. They value security and kindness, and respect traditions and laws. They tend to believe that existing systems are there because they work. Therefore, they're not likely to buy into doing things in a new way, unless they're shown in a concrete way why its better than the established method.
ISFJs learn best by doing, rather than by reading about something in a book, or applying theory. For this reason, they are not likely to be found in fields which require a lot of conceptual analysis or theory. They value practical application. Traditional methods of higher education, which require a lot of theorizing and abstraction, are likely to be a chore for the ISFJ. The ISFJ learns a task best by being shown its practical application. Once the task is learned, and its practical importance is understood, the ISFJ will faithfully and tirelessly carry through the task to completion. The ISFJ is extremely dependable.
The ISFJ has an extremely well-developed sense of space, function, and aesthetic appeal. For that reason, they're likely to have beautifully furnished, functional homes. They make extremely good interior decorators. This special ability, combined with their sensitivity to other's feelings and desires, makes them very likely to be great gift-givers - finding the right gift which will be truly appreciated by the recipient.
More so than other types, ISFJs are extremely aware of their own internal feelings, as well as other people's feelings. They do not usually express their own feelings, keeping things inside. If they are negative feelings, they may build up inside the ISFJ until they turn into firm judgments against individuals which are difficult to unseed, once set. Many ISFJs learn to express themselves, and find outlets for their powerful emotions.
Just as the ISFJ is not likely to express their feelings, they are also not likely to let on that they know how others are feeling. However, they will speak up when they feel another individual really needs help, and in such cases they can truly help others become aware of their feelings.
The ISFJ feels a strong sense of responsibility and duty. They take their responsibilities very seriously, and can be counted on to follow through. For this reason, people naturally tend to rely on them. The ISFJ has a difficult time saying "no" when asked to do something, and may become over-burdened. In such cases, the ISFJ does not usually express their difficulties to others, because they intensely dislike conflict, and because they tend to place other people's needs over their own. The ISFJ needs to learn to identify, value, and express their own needs, if they wish to avoid becoming over-worked and taken for granted.
ISFJs need positive feedback from others. In the absence of positive feedback, or in the face of criticism, the ISFJ gets discouraged, and may even become depressed. When down on themselves or under great stress, the ISFJ begins to imagine all of the things that might go critically wrong in their life. They have strong feelings of inadequacy, and become convinced that "everything is all wrong", or "I can't do anything right".
The ISFJ is warm, generous, and dependable. They have many special gifts to offer, in their sensitivity to others, and their strong ability to keep things running smoothly. They need to remember to not be overly critical of themselves, and to give themselves some of the warmth and love which they freely dispense to others.
ISFJs place a great deal of importance on their personal relationships. They're generally very giving and loving people, who place the needs of others above their own. They sometimes have a problem with becoming overly emotionally needy, and with keeping their true feelings hidden from others. They take their commitments very seriously, and seek lifelong relationships. ISFJs are extremely dependable, and put forth a lot of energy into keeping things running smoothly. They sometimes have difficulty saying "no" when asked to do something, and therefore may be taken for granted.
ISFJ Strengths
● Warm, friendly and affirming by nature
● Service-oriented, wanting to please others
● Good listeners
● Will put forth lots of effort to fulfill their duties and obligations
● Excellent organizational capabilities
● Good at taking care of practical matters and daily needs
● Usually good (albeit conservative) at handling money
● Take their commitments seriously, and seek lifelong relationships
ISFJ Weaknesses
● Don't pay enough attention to their own needs
● May have difficulty branching out into new territory
● Extreme dislike of conflict and criticism
● Unlikely to express their needs, which may cause pent-up frustrations to build inside
● Have difficulty leaving a bad relationship
● Have difficulty moving on after the end of a relationship
ISFJs as Lovers
ISFJs are committed to their relationships. They have very intense feelings, which is not immediately apparent to others because they tend to hold things inside themselves without expressing them, unless they have a strong reason to do so. Their intensity of feeling makes their intimate relationship their first priority in life, with the possible exception of God. They seek monogamous, lifelong commitments, and can be depended upon to be faithful and loyal to their mates once they have made a commitment.
ISFJs have a difficult time leaving a relationship which is bad, or accepting that a relationship is over. They tend to put all of the blame on their own shoulders, and wonder what they should have done to make things work out. If they have been loyal to their vows and have done their duties, they will be at a complete loss as to what went wrong, and will have great difficulty accepting the end. They are "true blue" lovers, and may even remain faithful to their deceased partners.
ISFJs tend to be very selfless, and to put the needs of others well before their own needs. This may backfire on them, if they get into a situation in which they are taken advantage of, and do not have a good outlet for their strong emotions. In this kind of situation, the ISFJ might bottle up their feelings inside them, and form strong resentments against others. The ISFJ should work on recognizing their own needs, and place some importance on meeting them, rather than always putting the needs of others first. After all, if you can't take care of yourself, how can take care of someone else?
Sexually, the ISFJ sees intimacy as a tangible way of strengthening their relationship bonds. They also see as something of a duty, and are likely to be more interested in serving their partner than in their own personal satisfaction. Although the ISFJ is not likely to be very wordy about expressing their love and affection, they're likely to do so through their deeds, and will deeply value their partner's responding affirmations.
The ISFJ is very warm and selfless. They'll put forth tremendous amounts of energy and time into doing what they feel is their duty. What makes them feel best about themselves is when others show them their appreciation of the ISFJ. Consequently, the best gift that the partner of an ISFJ can give them is the expression of their love and appreciation.
ISFJs have difficulty with conflict situations, and would much prefer to just sweep things under the rug. Sometimes facing a conflict situation helps to resolve it, and the ISFJ should realize that the world will not end if they face the conflict, and express how they feel about it. A conflict situation is not necessarily a "problem" which needs to be gotten rid of, and it is also not necessarily the ISFJ's fault. It's a common problem for ISFJ's to not express their feelings until pushed to some limit, after which they explode in anger and say things which they later feel they shouldn't have said. These kinds of outbursts can be reduced by expressing their feelings on a more regular basis, rather than keeping them pent up inside.
In general, the ISFJ is usually a traditional, family-minded individual who places the comfort of their mates and families as their first priority in life. They're great for providing for everyday basic needs, and have a depth of caring which is very unusual, and not found in most types. They highly invested in the health of their relationships, and will work very hard to make things run smoothly. They are dependable and affectionate lovers.
Although two well-developed individuals of any type can enjoy a healthy relationship, the ISFJ's natural partner is the ESTP, or the ESFP. ISFJ's dominant function of Introverted Sensing is best matched with a partner whose dominant function is Extraverted Sensing.
ISFJs as Parents
Parenthood is seen as natural state and duty to the ISFJ. They are responsible about ensuring that their children have their practical needs met, and try to teach them the rules and observations of our society so that they grow into responsible and independent adults.
ISFJs may have difficulty administering punishment or discipline to their children, although most are able to overcome this discomfort because they feel it is their greater duty to instill their children with sound values. As individuals who value order and structure, they're likely to create well-defined boundaries and roles for their children to live within.
ISFJ parents have a very difficult time if their children grow into "problem" adults. They tend to believe that it is their responsibility, and that they didn't work hard enough to raise their children well. This may or may not be the case, but usually it isn't. ISFJs usually put forth a lot of energy and effort and don't give themselves credit for doing so.
In many ways, an ISFJ makes an ideal parent. Their children will not lack for structure, appropriate guidelines, or warmth and affection. Their children will remember and value the ISFJ parent for their warm natures and genuine efforts on their children's behalf.
ISFJs as Friends
Although the ISFJ is likely to place God and family above their friends in their priorities, they genuinely enjoy spending time with friends and colleagues. In fact, ISFJs usually feel a strong need to talk problems and issues over with people before making decisions on their actions. Some ISFJs like to discuss things over with their friends, rather than their families.
ISFJs enjoy spending time with most other types of people. The love to observe people's reactions and emotions in situations, and so enjoy being around diverse types of people. The ISFJ usually remains reserved around others, and does not open up very much. However, since they have a need to talk things over with others in order to make decisions, they do really need some close confidantes in their life. Their preference for these companions is other Sensing Feeling Judgers. They really enjoy and respect the company of Intuitive Feelers as well, but are not able to relate to them quite as well.
Friends of the ISFJ will value them for their warmth, dependability, depth of emotional awareness and understanding.
This is my version of big four in Indonesian Television..
- TransTV
- TV One
- Trans7
- Metro
I like TransTV because off its unique show and no sinetron although they have semi sinetron right now. My favorite programs in this TV is The Coffee Bean Show and Wisata Kuliner and KPK and ala chef and many more..I think I used too much and...
TV One is like a provocative news television..many of its programs made me curious about the problems that are occurred.
Trans7 is the brother of TransTV and i like OKB and Opera van Java..
Metro is like TV one but more calm, that's why its color is blue and TV One is red..I like "its the candidate" espesially the young candidate..
Finally after 2 years of waiting, this little box came into my hands. Eventhough is not mine but as long as I can use it's enough. If this thing come earlier it can improve my work ten times and if it's mine it can improve up to 20 times. But any time is good, better then nothing.I hope i can get my own one sometimes..Hehe..
Ternyata aku salah sangka euy..To-nya masih kekejar..Semangat dan Allahu Akbar!!!
Waa..patah hati ni, Gagal menggapai target operasi (TO). TO yang sudah kuincar selama hampir 2 tahun akhirnya tak tergapai juga. Sedih sih tapi semoga bisa memberikan pelajaran yang berharga. Tapi apa pelajarannya ya?
Beberapa hari yang lalu aku masih bersemangat untuk meraih TO itu. Soalnya yakin bisa lebih dekat dengan TO. Sayangnya beberapa hari yang lalu merasa bingung karena TOnya ga menghubungi. Selama kurang lebih 2 hari, mencari alasan dan menganalisa keadaan dan berharap ada secercah harapan akhirnya datang juga informasi yang memastikan bahwa yah memang sulit untuk diraih. Waktu itu aku sedang menekan keyboard komputer karena tidakbisa tidur. Lampu kamar masih temaram karena memang berencana untuk tidur.
Yah memang berharap keajaiban akan datang tapi lama kelamaan hilang juga kesabaran itu. Saatnya mencari TO baru. Tuhan memang begitu sayang dengan mahkluk-Nya. Sehari kemudian muncul TO baru yang cukup mengobati hati. Walaupun kemudian kandas lagi karena terlampau jauh untuk diraih tapi sempat kulihat langit indah yang sama kulihat ketika pulang dari medan perang yang berat. Langit yang begitu tenang dan membuat hati tersenyum berkata "Tuhan baik ya"
Masihkah aku bisa tertawa terbahak
Dari sempitnya waktu yang begitu gelap
Perjuangan hidup memeng sangatlah berat
Untuk melepaskan beban yang begitu mengikat
Haruskah ku hentikan waktu yang sedang berputar
Namun itu tak mungkin bisa untuk merubah segalanya
Aku masih bisa terus berjalan
Menikmati hidup meskipun sulit menjadi indah
Jadikan cobaan itu anugrah
Yang bisa merubah ruang yang gelap menjadi indah
(ST 12 - ruang hidup)
Potongan lirik lagu dari ST 12 itu benar-benar mengena di hati. Hidup tak selamanya indah dan tak selamanya suram. Ada masa-masa indah dan masa-masa suram. Semua itu bagian dari indahnya hidup yang hanya sementara ini. Suram juga indah? Iya, kesulitan-kesulitan yang membuat hidup kita terasa suram itu juga bagian dari keindahan hidup ini. Hidup yang benar-benar indah itu bukan hidup yang enak selalu. Uang seribu yang kita peroleh dari meminta takkan seberharga saat kita berjuang untuk mendapatkannya.
Pernah kita merasakan bagaimana kita menggapai apa yang menjadi keinginan kita? Ya kita berjuang untuk mendapatkannya. Seseorang yang mendapatkan keinginannya dari orang lain mungkin akan lebih merasa bahwa hidup itu indah jika mendapatkannya dengan spenuh hati. Walaupun sama bahagianya tapi ada rasa lain yaitu bangga yang meyelimuti saat berhasil meraih keinginan dengan jerih payah sendiri. Like, yes, this is me! Not, oh thank you sir or madam.
Tuhan memberikan manusia kekuatan untuk menggapai keinginanya tidak dengan semudah air yang jatuh kala hujan. Kekuatan itu hanya diberikan bagi mereka yang berhasil melewati tantangan-Nya. Manusia akan menjadi lebih kuat apabila ia melewati cobaan yang Tuhan berikan dengan baik. Pernah maen game RPG? Dalam game RPG, parameter kekuatan seorang karakter adalah levelnya. Semakin tinggi levelnya maka semakin kuat karakter tersebut. Untuk bisa menaikkan level maka karakter itu harus bisa mengalahkan musuh. Semakin kuat musuh yang dikalahkan maka semakin cepat level itu akan naik. Sama seperti manusia, semakin sulit cobaan yang dilaluinya maka semakin kuat pula manusia itu. Itulah proses pemberian kekuatan pada manusia.
Dalam salah satu ayat di Quran terdapat kalimat yang artinya kurang lebih adalah dibalik kesulitan ada kemudahan. Ini bisa berarti dua hal. Pertama, tidak semua hidup itu selalu sulit. Pasti ada kemudahan yang Tuhan berikan. Kedua, setelah kita melewati kesulitan dengan baik maka kita akan semakin kuat sehingga kita akan mudah menggapai keinginan kita sehingga hidup kita terasa lebih mudah.
Seorang binaraga atau orang yang senang berolah-raga pasti merasa lebih kuat daripada sebelum berolah-raga. Yang dulunya hanya sanggup mengangkat beban 10 kilo bisa naik menjadi 20 kilo dengan berolah-raga. Olah raga memberikan tekanan kepada otot dan tubuh kita sehingga otot dan tubuh kita berkembang untuk menyesuaikan beban itu. Mungkin ini memang kodrat kita sebagai manusia yang tidak memiliki kemampuan sebagai mahkluk yang terhebat. Kita masih kalah dengan mahkluk seperti singa, beruang, dan pohon besar tetapi kita punya kemampuan untuk berkembang yang sangat baik.
Percayalah bahwa setiap cobaan merupakan bentuk dari kasih sayang Tuhan kepada kita. Lihatlah kemudahan-kemudahan didepan yang telah Tuhan siapkan apabila kita melewati cobaan dari-Nya. Jadikan itu sebagai pemompa semangat untuk selalu berusaha dan tidak lupa untuk berdoa karena Tuhan lah yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Syukurilah apa yang Tuhan berikan untuk siap berusaha meraih yang telah Tuhan persiapkan didepan untuk kita.
Setelah agak ill feel dengan Fb akhirnya daku bikin juga..semoga memberi banyak manfaat..
Berikut ini adalah potongan artikel mengenai komunikasi pemasaran Barrack Obama yang saya ambil dari
SWA yang ditulis oleh Olla Chas. Artikel ini sangat menarik karena membuktikan bahwa kampanye itu bisa diibaratkan pemasaran produk seperti yang dilakukan para marketer perusahaan.
Yang berperan besar dalam kemenangan Obama adalah strategi marketing komunikasi kampanyenya yang "menggigit", inspiratif, inovatif dan berkesinambungan. Obama mendapatkan penghargaan "Marketing of the year" oleh The Advertising Age dan American Marketing Association.
Lima hal yang menjadi inti dari kampanye Obama yang hebat itu adalah :
1. Pemilihan pesan dan audiens yang tepat sasaran. Obama mengerti apa keinginan masyarakat AS dan berusaha menyesuaikan pesan yang disampaikannya dengan aspirasi mereka
2. Konsisten melakukan branding. Obama terkenal dengan branding "Change" dan "yes we can" yang sangat kuat.
3. Inspiratif. Gaya komukasi Obama karismatik, tenang dengan tutur kata da intonasi yang teratur dan baik, sikapnya yang sangat penuh atensi kepada audiensnya berhasil membentuk citra yang baik.
4. Optimalisasi internet, social media dan teknologi sebagai jalur komunikasi. Obama terkenal dengan pemanfaatan internet, media sosial dan teknologi yang baik. Websitenya mampu menjaring pendukung dan donator yang banyak.
5. Pemanfaatan media yang strategis.
* Artikel lengkapnya bisa dibaca pada majalah SWA edisi 26 bulan Desember 2008.Menurut saya, kampanye tidak harus menunjukkan muka politik yang ruwet dan sulit dimengerti terutama masyarakat awam. Kampanye merupakan bagian dari pemasaran bukan sekedar kendaraan politik saja. Kebanyakan dari masyarakat awam hanya ingin mencari figur yang mampu merepresentasikan mereka bukan melihat pergulatan antar partai politik.
Para pencari suara ini seharusnya memposisikan mereka sebagai seorang pemasar. Orang yang akan dipilih memasarkan diri dan pemikirannya kepada masayarakat yang akan "membelinya" dengan suara mereka. Keadaan yang sekarang, banyak orang yang akan dipilih berusaha "membeli" suara masyarakat.
Seperti kebanyakan pemasar, orang yang kampanye seharusnya mengerti apa yang dibutuhkan masyarakat dan melakukan positioning. Indonesia mulai berubah dan tidak akan lagi tertarik dengan positioning terlalu luas dengan embel-embel berjuang untuk rakyat. Itu kerjaan mereka seharusnya bukan positioning. Contoh positioning itu seperti merangkul masyarakat awam dengan harga-harga yang stabil, masyarakat muslim dengan pandangan islam yang bisa berlaku baik bagi umum, pengusaha yang menginginkan iklim usaha yang baik atau elemen masyarakat yang lain.
Setelah menentukan posisi, hal yang penting adalah merencanakan kampanye dengan baik mulai dari materi kampanye hingga biaya. Jangan korupsi dunk. Kampanye tidak mesti mahal. Iklan yang paling baik itu adalah mouth to mouth alias obrolan orang ke orang, murah dan efektif. Yang diperlukan adalah branding yang baik. Masyarakat harus mengerti apa yang kita sampaikan dengan demikian mereka akan menjadi pemasar secara tidak langsung. Dengan ciri khas bangsa ini yang gemar berbicara daripada menulis kurasa tidak akan sulit membuat masyarakat pendukung menjadi pemasar.
Sebuah penelitian memperlihatkan bahwa ada satu partai yang memiliki iklan di TV yang sangat baik dan menurut saya kreatif berhasil masuk kedalam salah satu partai yang patut dipertimbangkan. Semoga makin banyak para kampanye'ers yang kreatif dan inovatif untuk mnurunkan angka golput.
Malam tadi semua acara berita di tv membahas fatwa haram MUI yang terbaru yaitu rokok, golput dan yoga. Fatwa baru ini mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat terutama rokok dan golput. Saya sendiri ikut mikir sampai baru bisa tidur jam 1 pagi, tapi memang karena sorenya sudah tidur..
Rokok itu...
Sebagai orang yang tidak merokok masih belum bisa menyetujui fatwa haram rokok sepenuhnya. Rokok memang berbahaya tetapi bahaya kurasa belum terlalu tinggi tidak seperti minuman keras yang bahayanya tinggi. Saya masih bingung dengan fatwa ini walaupun tidak berlaku penuh karena ada batasannya yaitu hanya untuk anak-anak, remaja, ibu hamil dan di tempat umum. Tanggapan mertuanya
mas arkha gimana ya?
Golput itu hak!
Fatwa haram golput ini jelas-jelas saya tolak. Wong jelas-jelas memilih itu hak kok bukan kewajiban. Alasan yang mereka kemukakan adalah takut kalau sampai tidak ada pemerintahan atau pemimpin. Ini benar-benar tidak berdasar dan terlalu sempit. Dengan hormat saya mengatakn itu pak atau ibu. Negara ini sudah kompleks sistemnya bukan jaman suku-suku seperti dahulu. Tidak mungkin sistem ketatanegaraan akan membiarkan ketidakadaan pemimpin dalam suatu negara pasti ada meknisme kalau golputnya sampai sejauh itu.
Golput sendiri tidak mesti diartikan kejahatan karena bisa dianggap sebagai sebuah mekanisme untuk mengontrol para wakil rakyat. Golput menunjukkan kinerja calon wakil rakyat yang tidak baik seperti saat ini. Golput seharusnya menjadi pengingat dan potensi yang bisa digarap oleh para calon wakil rakyat dengan membuat kampanye atau pendekatan yang lebih baik lagi.
Saya melihat kampanye yang dilakukan para calon wakil rakyat ini sudah kuno dan tidak efisien lagi. Seperti yang diberitakan oleh salah satu TV berita di Indonesia, pemilih tidak semuanya adalah pemilih tradisional yang bisa memlilih hanya dengan nama partai, wajah calon ato iklan-iklan janji saja. Para calon wakil rakyat ini harusnya memiliki ideologi yang bisa ditawarkan kepada masyarakat dan ideologi inilah yang dipilih masyarakat. Kalau janji saja sih semua orang juga bisa.
Cobalah untuk mendekati calon pemilih dengan turun ke tempat-tempat umum untuk bersosialisasi langsung dengan mereka. Menyapa dan ngobrol dengan mereka seperti para tokoh di Amerika. Bukan berarti kita setuju dengan Amerika lho tapi mereka punya cara kampanye yang menurutku menarik. Ada komik jepang "Kunimitsu" yang bercerita mengenai politik dan kampanye di Jepang. Buatlah kampanye sekreatif dan sebaik mingkin, tidak harus mahal kok.
Huf, I've talk to much and the rain has calmed a bit. I think I want to go home now. Thanks for listening. I hope you have another perspectives that you can share with me for the sake of this country.
I don't plan to change my blog's skin but seeing Abi's blog made me want to. So I decided to try the link he gave in his blog and I saw a nice skin and placed it in my blog. It looked great now but i must work hard to update the html like adding my blog link and i don't have the list. Sob...
A few weeks ago I'm thinking to create another blog, a blog that will contain my thought about what's happening in the world, but i think it"ll troublesome to me so decided not to until i have the power and time.
Oh yes, I want to say welcome back to
Abi and
Pak Budi. They finally posting again after a few months without any post.
Abi got a new skin now, better then before the old school skin. P
ak Budi strikes back with his new quiz that i haven't got the answer yet, you should try it.
Finally i hope this new skin can resemble my new life. Right now i'm trying to improve my life, better then do nothing. Many of my friends have a new life right now and i'm trying to reach my new life. I hope GOD will answer my pray quickly. Amin
Last word, please help me with my english and give me correction if i wrong. Thank you..
Pada dasarnya setiap orang ingin agar kebutuhannya dipenuhi mulai dari yang primer yaitu sandang, pangan dan papan hingga yang tersier. Keterbatasan kemampuan yang di miliki setiap orang membuat orang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Inilah yang kemudian menimbulkan sistem barter untuk saling memenuhi kebutuhan. Lama-lama sistem ini berkembang menjadi sistem ekonomi yang kompleks.
Sistem yang kompleks ini pada dasarnya untuk menukar antara kelebihan yang dimiliki dengan kekurangan. Petani yang bisa menghasilkan nasi untuk makan orang lain membutuhkan hiburan. Petani kemudian membeli TV dari hasil menjual sebagian beras yang dihasilkannya. Penjual TV butuh makan, dia membeli beras dari hasil jualan TV. Akhirnya uang yang menjadi simbol pertukaran tadi hanya berputar-putar saja. Saya tidak tahu dengan ilmu ekonomi yang advance tapi saya yakin bahwa uang itu tidak hilang. Kalau ada krisis dan jumlah orang miskin naik pasti ada yang mendapat untung atau menahan uangnya untuk dibelanjakan.
Setiap orang pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan ini juga berlaku untuk orang kaya sekalipun. Bedanya, orang kaya pasti lebih banyak memeliki kebutuhan dan memiliki daya beli yang tinggi. Jadi yang kita perlukan adalah bagaimana agar orang-orang terutama orang kaya tersebut agar mereka mau belanja. Kalau yang sudah berpengalaman di dunia usaha sih pasti sudah terlatih untuk melihat potensi pasar tapi bagi orang atau masyarakat di daerah pasti sulit.
Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang perlu kita lakukan adalah memiliki kelebihan untuk membantu kekurangan orang lain. So pasti kelebihannya bukan malakin orang to.
Kembali ke topik, pengembangan daerah bisa cukup mudah. Pengembangan disesuaikan dengan penyeimbangan kebutuhan masyarakat. Masyarakat memiliki demand terhadap sesuatu dan masyarakat juga punya potensi untuk memberikan supply terhadap demand tersebut. Pemerintah sebagai pengatur pasti memiliki data mengenai kebutuhan atau tingkat konsumsi masyarakat dan pasti dia juga punya data produksi daerahnya. Dengan data tersebut pemerintah bisa menyeimbangkan demand dan supply agar tercipta masyarakat yang sejahtera. Masyarakat terpenuhi kebutuhannya baik yang ingin kebutuhannya tercukupi dan mereka yang ingin mendapatkan pekerjaan untuk bisa hidup.
Tidak perlu memikirkan masalah prosesnya dulu yang penting bagaimana kebutuhan di dua sisi ujung ini bisa dipenuhi. Pemerintah mencari produk apa yang belum tercukupi atau masih impor kemudian mendayagunakan potensi yang ada untuk pemenihan produk tersebut. Misal produk susu yang sangat dibutuhkan masyarakat tapi tidak terbeli karena harganya masih mahal. Daripada impor susu lebih baik pemerintah mendayagunakan potensi yang ada untuk memenuhi kebutuhan susu. Di negeri ini banyak yang memiliki ilmu mengenai sapi dan SDM yang bisa ditarik untuk menjalankan proses pembuatan susu ini pun tersedia.
Pemerintah bisa melakukan penyuluhan kepada setiap daerah mengenai potensi yang bisa dikerjakan oleh masyarakat. Pemerintah kemudian membimbing masyarakat yang telah sepakat untuk menggarap potensi tersebut dengan mendatangkan pihak yang ahli di bidang yang bersangkutan. Tidak hanya itu, pemerintah juga mulai membangun infrastruktur untuk mendukung proses yang sudah berjalan tersebut mulai dari insentif langsung hingga perlindungan hukum seperti menahan laju impor susu.
Dengan adanya proses pemenuhan kebutuhan dari dalam negri sendiri maka diharapkan pasar domestik akan lebih kuat karena pada dasarnya negeri ini punya kemampuan mandiri yang kuat. Yang dibutuhkan sekarang adalah orang-orang yang mau berpikir untuk bangsanya bukan hanya untuk dirinya sendiri. Tidak hanya itu, orang-orang yang berpikir maju demi bangsanya ini harus sering berdiskusi untuk bisa memberikan solusi yang terbaik. Jangan kalah dengan mereka yang mengaku bekerja demi rakyat yang menggaji mereka tapi lebih sering bolos dari kerja mereka.