Indonesia berhenti berpolemik!!
00.22 | Author: Tee
It’s been so long since my last post. As usual, i had problems so i can’t write a thing but now i think the problems were taken cared and there’s a hot topic in the nation that i want to share. Coz it’s about my nation so i will use bahasa to show what in my mind is.

(judul blog terinspirasi dari blognya mas Arkha dan aku setuju banget dengan pendapatnya)

Harga BBM akhirnya naik semenjak hari sabtu kemaren setelah banyak demo yang menentang kenaikan harga BBM itu. Dari banyak pendapat yang muncul pada saat proses kenaikan harga BBM aku merasa bahwa semua hanya menginginkan yang terbaik untuk bangsanya. Apalagi setelah perhelatan 100 tahun kebangkitan bangsa yang berusaha menyemangati bangsa ini untuk berusaha lebih demi bangsa Indonesia sendiri. Terus jika semua memiliki tujuan yang sama kenapa masih ada masalah yang timbul seperti perbedaan pendapat yang menjurus ke perselisihan?

Untuk melihat suatu permasalahan harus dilihat secara keseluruhan bukan hanya satu alasan kenapa masalah itu bisa terjadi dan satu solusinya saja. Permasalahan yang timbul dilihat seluruh penyebab dan akibatnya sampai ke dasar permasalahan. Kalau ga salah namanya diagram root cause effect. Bentuknya seperti akar tanaman yang punya banyak cabang.

Untuk kenaikan harga BBM menurutku seperti ini :

Diagram diatas masih bisa dikembangkan lagi tapi karena keterbatasan tempat dan pengetahuanku maka ga diterusin. Sama seperti aku, setiap orang yang peduli dengan maslah harga BBm ini juga membuat diagram seperti ini dipikirannya yang menjadi dasar acuan dia berpendapat. Sekali lagi aku percaya bahwa tujuannya adalah sama yaitu demi kebaikan bangsa ini. Kemudian pertanyaan ini muncul lagi, jika semua memiliki tujuan yang sama kenapa masih ada masalah yang timbul seperti perbedaan pendapat yang menjurus ke perselisihan?

Menurutku penyebab perselisihan yang berkepanjangan adalah karena tidak samanya sudut pandangan yang mereka pakai untuk melihat masalah yang begitu luas ini. Hal ini bisa diumpamakan seperti melihat sebuah meja. Orang bisa melihat meja dari bagian atas. Ada juga yang lebih memilih melihat meja itu dari bawah, samping atau bahkan depan. Bahkan ada yang melihat meja yang berbeda atau malah kursi. Akibat dari perbedaan sudut pandang yang mereka pakai muncul pada saat mereka berdiskusi mengenai meja itu.

Saat mereka menguraikan deskripsi meja pastilah timbul perselisihan karena deskripsi meja yang mereka buat berbeda. Tapi sebenarnya tidak ada yang salah dengan deskripsi mereka. Mereka berselisih karena tidak tahu bahwa yang orang lain deskripsikan juga meja. Jadi bagaimana menyelesaikan permasalahan yang timbul? Buatlah mereka menjelaskan dari sudut pandang mana mereka melihat meja itu dan tujukkan apa yang mereka lihat. Asalkan mereka melihat dari sudut pandang yang sama maka pastilah mereka paham dengan deskripsi yang berbeda itu.

Pic meja from here

Penyebab perselisihan yang lain adalah perbedaan informasi atau pengetahuan yang mereka punya. Seorang ekonom dan seorang rakyat miskin pastilah melihat masalah ini dengan pengetahuan yang mereka punya. Akibatnya mereka hanya membuat diagram yang tidak lengkap karena keterbatasan pengetahuan yang mereka punya. Banyak yang memlihi suatu opsi karena tidak paham dengan opsi yang lain adn hal ini mungkin diperparah dengan banyak orang yang terlalu egois dan tidak mau berdiskusi dengan orang lain untuk menambah pengetahuannya.

Akhirnya perselisihan timbul karena dua sebab tersebut. Mereka seperti berselisih mengenai hal yang berbeda. Ada yang tidak setuju dengan kenaikan harga BBM karena merasa ada cara lain untuk menanggulangi kenaikan harga minyak dunia tetapi ada yang lebih condong kearah program BLT yang tidak tepat. Jika orang-orang ini bertemu maka yang mereka omongkan hanya sesuatu yang berbeda dan tidak akan mencapai kata sepakat. Ada juga yang tidak setuju harga BBM naik karena kenaikan harga barang-barang pasca kenaikan harga BBM. Bahkan ada yang menunjukkan ketidaksetujuannya dengan membakar ban.

Pertanyaan saya untuk yang membakar ban itu : Mbakar ban pake apa mas? Minyak jelantah? Bensin to mas. Katanya ga setuju BBM mahal kok malah dibuang-buang? Ngakunya anak bangsa yang sedang berjuang demi bangsa kok malah memalukan sesama anak bangsa gitu. Kalau mau menyampaikan anspirasi ya yang cocok lah misalnya demo naek sepeda atau apa gitu. Kalau mbakar-mbakar gitu malah rakyat ga simpatik.

Mari kita berusaha demi negeri kita yang kita sayangi ini. Aku percaya bahwa kita semua cinta dengan negeri ini. Marilah kita berjuang bersama-sama dengan memahami bahwa mereka juga berjuang untuk hal yang sama walaupun caranya berbeda. Untuk itu jangan enggan untuk berdiskusi dan menerima jalan pikiran mereka. Karena belum tentu apa yang mereka lakukan itu salah. Mungkin hanya perbedaan sudut pandang dan pengetahuan saja yang memisahkan kita.

And for my last word for this post : LONG LIVE INDONESIA!!!