Crafting the chain
19.55 | Author: Tee

Dulu aku tidak pernah begitu tertarik untuk bekerja di BUMN seperti sekarang. Yang dulu kupikirkan adalah bekerja di perusahaan swasta yang gajinya besar, such as oil and gas company. Sekarang, semenjak pernah singgah sebentar di sebuah BUMN, daku menjadi ingin mencoba kerja di BUMN walaupun sadar mungkin tidak mendapatkan posisi yang kuinginkan. Alasannya adalah karena BUMN itu seperti setengah negri dan setengan swasta, mereka punya kewajiban melayani masyarakat dan punya kesempatan meraih laba. In other word serving the public as well as gaining professional achivement. Kalau cuman PNS doank sih ga mau soalnya takut lingkungannya ga mendukung untuk belajar bekerja secara pro. So, sekarang aku berusaha untuk mendapatkan karir yang cocok, kehidupan yang layak dan kesempatan untuk mempelajari sektor layanan publik.


Mari lanjut dengan isi pikiranku mengenai sektor layanan publik terutama BBM dan listrik..


System thinking, where's the black dots?

Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan layanan publik ini tidak bisa hanya mencari kesalahan-kesalahan saja. To clear the black dots we cannot just wipe it off but we need to search the cause. Jika kita hanya mencoba untuk menyelesaikan masalah yang ada maka kita akan kelelahan untuk menyelasaikan masalah-masalah yang timbul. Sudah saatnya kita mencari kenapa banyak yang masih kurang dari layanan publik kita dan tidak cukup kalau hanya mencari di lokasi yang sama. Penyebab dari sesuatu mungkin berada jauh dari akibat yang timbul. Well, what we need is system thinking.


Apa yang menyebabkan tingginya angka kecelakaan pada saat mudik? Apakah hanya karena keadaan jalan yang ramai atau rusak? Apakah jalan yang baik jaminan turunnya angka kematian? Mungkin iya tetapi kurasa tidak semudah itu. Pertama karena memperbaiki jalan itu tak murah dan tidak ada jaminan bahwa jalan itu akan bertahan lama setelah diperbaiki. Kedua para pemakai jalan seharusnya sudah paham dengan keadaan jalan dan lebih berhati-hati dalam melewati jalan tersebut. Kesimpulan yang kuplih : banyak faktor yang mungkin mempengaruhi tingginya angka kecelakaan di jalan raya mulai dari tingginya jumlah kendaraan terutama sepeda motor dan kurangnya tingkat disiplin para pengguna jalan. Solusinya jelas tidak semudah memotong jumlah kendaraan atau memperbaiki jalan setiap kali rusak. Bahkan meningkatkan kedisiplinan para pengguna sepeda motor pun tidak gampang.


Begitu pula dengan masalah BBM dan listrik. Tidak tersedianya kedua “entitas” itu mudah diatasi dengan kapasitas produksi yang cukup tapi apa kita sanggup menaikkan kapasitas produksi itu terus menerus. Menurutku hal itu akan semakin membuat produksi kedua entitas ini menjadi tidak ekonomis. Lebih baik mencari dimana letak asal noda hitam yang terus timbul itu. Mencari penyebab noda hitam itu tidak hanya pada satu bagian saja melainkan bagian lain yang terkait.


Lanjutin di post berikutnya ah...


This entry was posted on 19.55 and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 29 Oktober 2008 pukul 07.39 , tanti mengatakan...

nha, ini nih... Indonesia butuh banyak orang kayak mas Tejo, (tanti butuh satu juga nih.. hohoho piss piss miss Twejo)