Supply Demand based Development
23.34 | Author: Tee
Pada dasarnya setiap orang ingin agar kebutuhannya dipenuhi mulai dari yang primer yaitu sandang, pangan dan papan hingga yang tersier. Keterbatasan kemampuan yang di miliki setiap orang membuat orang membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Inilah yang kemudian menimbulkan sistem barter untuk saling memenuhi kebutuhan. Lama-lama sistem ini berkembang menjadi sistem ekonomi yang kompleks.

Sistem yang kompleks ini pada dasarnya untuk menukar antara kelebihan yang dimiliki dengan kekurangan. Petani yang bisa menghasilkan nasi untuk makan orang lain membutuhkan hiburan. Petani kemudian membeli TV dari hasil menjual sebagian beras yang dihasilkannya. Penjual TV butuh makan, dia membeli beras dari hasil jualan TV. Akhirnya uang yang menjadi simbol pertukaran tadi hanya berputar-putar saja. Saya tidak tahu dengan ilmu ekonomi yang advance tapi saya yakin bahwa uang itu tidak hilang. Kalau ada krisis dan jumlah orang miskin naik pasti ada yang mendapat untung atau menahan uangnya untuk dibelanjakan.

Setiap orang pasti membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan ini juga berlaku untuk orang kaya sekalipun. Bedanya, orang kaya pasti lebih banyak memeliki kebutuhan dan memiliki daya beli yang tinggi. Jadi yang kita perlukan adalah bagaimana agar orang-orang terutama orang kaya tersebut agar mereka mau belanja. Kalau yang sudah berpengalaman di dunia usaha sih pasti sudah terlatih untuk melihat potensi pasar tapi bagi orang atau masyarakat di daerah pasti sulit.

Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang perlu kita lakukan adalah memiliki kelebihan untuk membantu kekurangan orang lain. So pasti kelebihannya bukan malakin orang to.

Kembali ke topik, pengembangan daerah bisa cukup mudah. Pengembangan disesuaikan dengan penyeimbangan kebutuhan masyarakat. Masyarakat memiliki demand terhadap sesuatu dan masyarakat juga punya potensi untuk memberikan supply terhadap demand tersebut. Pemerintah sebagai pengatur pasti memiliki data mengenai kebutuhan atau tingkat konsumsi masyarakat dan pasti dia juga punya data produksi daerahnya. Dengan data tersebut pemerintah bisa menyeimbangkan demand dan supply agar tercipta masyarakat yang sejahtera. Masyarakat terpenuhi kebutuhannya baik yang ingin kebutuhannya tercukupi dan mereka yang ingin mendapatkan pekerjaan untuk bisa hidup.

Tidak perlu memikirkan masalah prosesnya dulu yang penting bagaimana kebutuhan di dua sisi ujung ini bisa dipenuhi. Pemerintah mencari produk apa yang belum tercukupi atau masih impor kemudian mendayagunakan potensi yang ada untuk pemenihan produk tersebut. Misal produk susu yang sangat dibutuhkan masyarakat tapi tidak terbeli karena harganya masih mahal. Daripada impor susu lebih baik pemerintah mendayagunakan potensi yang ada untuk memenuhi kebutuhan susu. Di negeri ini banyak yang memiliki ilmu mengenai sapi dan SDM yang bisa ditarik untuk menjalankan proses pembuatan susu ini pun tersedia.

Pemerintah bisa melakukan penyuluhan kepada setiap daerah mengenai potensi yang bisa dikerjakan oleh masyarakat. Pemerintah kemudian membimbing masyarakat yang telah sepakat untuk menggarap potensi tersebut dengan mendatangkan pihak yang ahli di bidang yang bersangkutan. Tidak hanya itu, pemerintah juga mulai membangun infrastruktur untuk mendukung proses yang sudah berjalan tersebut mulai dari insentif langsung hingga perlindungan hukum seperti menahan laju impor susu.

Dengan adanya proses pemenuhan kebutuhan dari dalam negri sendiri maka diharapkan pasar domestik akan lebih kuat karena pada dasarnya negeri ini punya kemampuan mandiri yang kuat. Yang dibutuhkan sekarang adalah orang-orang yang mau berpikir untuk bangsanya bukan hanya untuk dirinya sendiri. Tidak hanya itu, orang-orang yang berpikir maju demi bangsanya ini harus sering berdiskusi untuk bisa memberikan solusi yang terbaik. Jangan kalah dengan mereka yang mengaku bekerja demi rakyat yang menggaji mereka tapi lebih sering bolos dari kerja mereka.


This entry was posted on 23.34 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 komentar:

On 19 Januari 2009 pukul 21.56 , tanti mengatakan...

mas Tej, times new roman membuatku pusing..
di KU aja lebih sering liat huruf Arial. Membuat lebih fokus.

 
On 21 Januari 2009 pukul 21.08 , Tee mengatakan...

wakaka..maksih infonya but i like the TNR though..akan kupertimbangkan untuk post berikutnya