Sebenarnya cinta itu apa sih? Jujur, dulu aku menganggap bahwa cinta itu hanya karunia Allah yang terbaik yang membuat manusia menjadi mahkluk-Nya yang paling kuat. Impian dan cinta menjadi bahan bakar manusia untuk bisa berbuat lebih dari apa yang dia bisa. Cinta juga menghiasi dunia yang biasa-biasa saja menjadi lebih indah dan berkesan. Bayangkan jika kita melalui hidup tanpa pernah berkenalan dengan cinta.
Tapi ternyata cinta itu seperti sekeping uang logam yang bersisi dua. Ada sisi negatif dari cinta yang kadang tak terlihat karena sisi positifnya selalu menyilaukan mata dan hati kita. Cinta memang sangat indah dan menjadi kekuatan manusia tetapi itulah kelemahan manusia yang memiliki cinta. Manusia menjadi rapuh pada sisi cinta itu, yang bisa dengan mudah dirontokkan. Apalagi cinya yang sudah sangat kuat tertanam di hati. Sekali cinta itu hilang, terjadi sesuatu yang buruk atau tak terasa indah lagi maka itulah saat dimana hatinya mulai rapuh dan mudah digoyahkan.
Tak memiliki cinta juga berarti kekuatan bagi manusia karena tidak ada yang menjadi kelemahan pada hati mereka. Tak ada yang perlu mereka pikirkan selain hati mereka sendiri dan jika ada hati lain yang terluka maka hatinya tak akan terkena imbasnya. Itulah makanya kalau di film-film pasti sang pahlawan terlalu sibuk mengurusi cintanya sehingga dibuat repot oleh sang lawan to. Bayangkan kalo si pahlawan ga punya cinta untuk diurusin. Yah bukan pahlawan namanya y...
Eniwe, sudah ada panduan untuk cinta ini. Cinta itu perlu dan wajib ada di hati kita cuman ada batasnya kecuali untuk Sang Maha Pencipta. Cinta yang tulus hanya untuk Allah dan yang lainnya walau itu keluarga dan kekasih kita tetap ada pembatasnya dan tetap memakai akal kita. Tetapi emang batasnya berbeda untuk tiap orang. Yang jelas jangan sampai mencintai sesuatu yang tidak kekal berlebihan. Bisa jadi masalah yang menggerogoti kita dari dalam dan kalau sudah begitu susah buat ngobatinnya karena dari dalam tidak ada pelindungnya.
Lebih baik untuk selalu berfikir untuk selalu meminta timbal balik dari cinta itu. Jangan berpikir yang berlebihan. Timbal balik tidak selalu buruk asal tidak dilakukan dengan berlebihan. Contoh timbal balik yang sederhana adalah membantu orang miskin untuk memuaskan rasa dermawan diri dan jelas untuk mencari tiket surga dari Allah. Dengan demikian hati kita tidak terlalu terbebani dan sekaligus mengingatkan kita bahwa apa yang kita lakukan adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Perlu diketahui juga bahwa sudah kodratnya untuk kita selalu meminta kepada-Nya. Lha wong, Allah punya segalanya yang tak terbatas kok. Omong kosong kalau kita selalu melakukan sesuatu dengan tanpa meminta imbalan sedikit pun. Pasti ada sedikit walaupun cuman sekedar rasa pemuas diri.
My last word. Syukurilah cinta yang hadir di hatimu karena itu adalah hadiah terindah yang pernah Allah berikan. Tapi jangan pernah berfikir untuk memberikan cinta tertulusmu untuk selain Yang Maha Esa.
Tapi ternyata cinta itu seperti sekeping uang logam yang bersisi dua. Ada sisi negatif dari cinta yang kadang tak terlihat karena sisi positifnya selalu menyilaukan mata dan hati kita. Cinta memang sangat indah dan menjadi kekuatan manusia tetapi itulah kelemahan manusia yang memiliki cinta. Manusia menjadi rapuh pada sisi cinta itu, yang bisa dengan mudah dirontokkan. Apalagi cinya yang sudah sangat kuat tertanam di hati. Sekali cinta itu hilang, terjadi sesuatu yang buruk atau tak terasa indah lagi maka itulah saat dimana hatinya mulai rapuh dan mudah digoyahkan.
Tak memiliki cinta juga berarti kekuatan bagi manusia karena tidak ada yang menjadi kelemahan pada hati mereka. Tak ada yang perlu mereka pikirkan selain hati mereka sendiri dan jika ada hati lain yang terluka maka hatinya tak akan terkena imbasnya. Itulah makanya kalau di film-film pasti sang pahlawan terlalu sibuk mengurusi cintanya sehingga dibuat repot oleh sang lawan to. Bayangkan kalo si pahlawan ga punya cinta untuk diurusin. Yah bukan pahlawan namanya y...
Eniwe, sudah ada panduan untuk cinta ini. Cinta itu perlu dan wajib ada di hati kita cuman ada batasnya kecuali untuk Sang Maha Pencipta. Cinta yang tulus hanya untuk Allah dan yang lainnya walau itu keluarga dan kekasih kita tetap ada pembatasnya dan tetap memakai akal kita. Tetapi emang batasnya berbeda untuk tiap orang. Yang jelas jangan sampai mencintai sesuatu yang tidak kekal berlebihan. Bisa jadi masalah yang menggerogoti kita dari dalam dan kalau sudah begitu susah buat ngobatinnya karena dari dalam tidak ada pelindungnya.
Lebih baik untuk selalu berfikir untuk selalu meminta timbal balik dari cinta itu. Jangan berpikir yang berlebihan. Timbal balik tidak selalu buruk asal tidak dilakukan dengan berlebihan. Contoh timbal balik yang sederhana adalah membantu orang miskin untuk memuaskan rasa dermawan diri dan jelas untuk mencari tiket surga dari Allah. Dengan demikian hati kita tidak terlalu terbebani dan sekaligus mengingatkan kita bahwa apa yang kita lakukan adalah bagian dari ibadah kepada Allah. Perlu diketahui juga bahwa sudah kodratnya untuk kita selalu meminta kepada-Nya. Lha wong, Allah punya segalanya yang tak terbatas kok. Omong kosong kalau kita selalu melakukan sesuatu dengan tanpa meminta imbalan sedikit pun. Pasti ada sedikit walaupun cuman sekedar rasa pemuas diri.
My last word. Syukurilah cinta yang hadir di hatimu karena itu adalah hadiah terindah yang pernah Allah berikan. Tapi jangan pernah berfikir untuk memberikan cinta tertulusmu untuk selain Yang Maha Esa.